Transformasi Kurikulum dan Inovasi Pembelajaran Jadi Sorotan di Seminar dan pagelaran PGMI–PAI IAI Persis Garut
Garut, Aksara—Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) berkolaborasi dengan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) IAI Persis Garut selenggarakan seminar pendidikan dan Pagelaran Karya Seni yang berlangsung di Auditorium kampus, Jalan Aruji Kartawinata, Tarogong Kidul, pada Senin (30/06/2025).
Pagelaran Karya Seni kali ini mengangkat tema "TRANSPORMASI KURIKULUM DAN INOVASI KOMUNIKASI PEMBELAJARAN MENYIAPKAN PENDIDIK PROPESIONAL DI ERA SOCIETY 5.0”
Dihadiri oleh para Dosen IAI Persis Garut, mahasiswa PGMI dari semester 2 dan 4, Mahasiswa PAI semester 4, dan berbagai guru dari luar, serta para tamu undangan lainnya, acara ini dihadiri sekitar 162 orang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas Ulangan Akhir Semester (UAS) baik bagi mahasiswa Prodi PGMI maupun Prodi PAI. Mata kuliah yang terlibat antara lain: Komunikasi, Media, dan Model Pembelajaran yang diampu oleh Leni Layinah, S.Pd.I., M.Pd. dari Prodi PAI; serta mata kuliah Seni Tari, Musik, dan Drama, Psikologi Perkembangan Anak SD/MI, Bimbingan Konseling, dan Manajemen Pendidikan yang diampu oleh Nuraeni Sugih Pramukti, M.Pd., Karima Nur Fitria, M.Pd., dan Nenden M. Pd. Dari Program studi PGMI.
Acara ini mengundang Narasumber eks dan intr Kampus IAI Persis Garut yang luar biasa, diantaranya: Dr. Heri Mohamad Tohari, S.Fil.I., M.Pd. Dr. Fenti Inayati, S.Pd.I., M.Ag. Prof. Dr. Trianti Nugraheni, M.Si. Prof. Eri Kurniawan, M.A., Ph.D.
"Perubahan adalah sunatullah, Perubahan itu penting untuk perubahan diri sendiri, Revolusi industri, Digital revolusi, Revolusi 5.0 orang bangga dengan motor nya tapi lupa dengan hakikat sebagai manusia.
Konsep perubahan; Dunia terus perubahan yang tetap adalah perubahan itu sendiri, dalam Islam konsep perubahan adalah hijrah, perubahan bagian dari ketauhidan tonggak perubahan tidak disandarkan pd Allah cukup pada kita saja, subjek perubahan ada pada diri kita sendiri.
Mengapa guru harus bertranformasi?
Sebab perintah nabi didiklah anak mu sesuai zamannya. K.H Dewantara pendidikan harus selaras dengan kodrat zaman." Ujar Dr. Heri Mohammad Tohari dalam materinya.
"Bahasa adalah alat tranformasi dan identitas bukan sekedar komunikasi, perintah pertama Al Qur'an adalah iqra berbahasa, pendidikan bisa berhasil jika mengasah bahasa karena bahasa itu alat berpikir Seharusnya sunatullah anak didik berprestasi baik maka seharusnya berbahasanya juga baik, perubahan harus dimulai dari diri sendiri
Bahasa sebagai medium dan makna, Jangan hanya melihat bahasa sebagai gramer" Ucap prof. Eri Kurniawan, M.A., Ph.D. dalam materinya.
Dan Narasumber selanjutnya yaitu Prof. Dr. Trianti Nugraheni, M.Si. Dalam materi nya menyampaikan
"Peranan Seni dalam Meningkatkan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran.
Proses komunikasi dalam pembelajaran tidak hanya terbatas pada aspek verbal, namun juga melibatkan interaksi non-verbal yang bersifat mendidik dan komunikatif. Seni berperan sebagai sarana efektif untuk menciptakan komunikasi yang lebih dinamis, interaktif, serta inovatif dalam kegiatan belajar mengajar.
Pentingnya Seni dalam Komunikasi
1. Menggabungkan unsur komunikasi verbal dan non-verbal
2. Memiliki banyak makna (multi-interpretasi)
3. Mendorong pemahaman serta keterlibatan aktif peserta didik
4. Seni sebagai alternatif pendekatan pembelajaran lintas disiplin, khususnya dalam ranah estetika dan kesenian.
Seni sebagai Media Ekspresi Simbolik dan Emosional
Seni menjadi alat untuk menyampaikan pesan yang bersifat emosional maupun simbolis.
Seni dapat menampilkan informasi dalam bentuk visual maupun auditori (gerak tubuh dan suara).
Ragam bentuk seni ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran agar lebih menarik dan bermakna bagi siswa."
Dr. Fenti Inayati, S.Pd.I., M.Ag. dalam materinya menyampaikan
"Perbandingan: Guru Konvensional dan Guru Inovatif
Ciri khas pendidikan mendalam BBM (berlandasan bermakna dan menggembirakan)
Langkah-langkah untuk pendidikan mendalam, 3M:
1. Memahami
2. Mengaplikasi
3. Merefleksi
Apa yang lebih penting dari kontrak belajar :
1. Metode
2. Kurikulum
3. Guru
4. Materi
Guru adalah yang paling utama.
Dalam banyak teori pendidikan (terutama pendidikan Islam), guru dianggap sebagai sentral atau ruh pendidikan. Bahkan dalam pepatah Arab dikatakan:
> "الْمُعَلِّمُ قَبْلَ الْمَنْهَجِ"
Guru lebih penting daripada metode.
Dalam pemikiran pendidikan Islam dan juga pandangan tokoh seperti Imam Al-Ghazali, guru bukan hanya penyampai materi, tetapi pembentuk karakter dan teladan akhlak.
Guru menentukan:
Bagaimana kurikulum disampaikan.
Bagaimana metode diterapkan.
Bagaimana kontrak belajar dibangun.
Bagaimana materi dikontekstualisasikan.
Karakteristik Guru Kreatif
1. Mampu membangkitkan imajinasi dan daya cipta siswa
2. Dapat mengarahkan konsentrasi dan perhatian peserta didik
3. Memberi ruang kepada siswa untuk merasakan kebebasan dalam belajar
4. Mendorong siswa untuk:
Memahami materi secara mendalam
Mengimplementasikan pengetahuan
Melakukan eksplorasi melalui pendekatan kontekstual, metode, kurikulum, pengajar, dan bahan ajar.
Aspek yang Mendukung Kualitas Guru (Pola Pikir Berkembang / Growth Mindset)
1. Kompetensi profesional guru serta metode pengajaran yang aktif
2. Keterampilan dalam mengajar secara praktik
3. Kemampuan menyusun strategi brainstorming yang efektif
4. Mampu bekerja secara kolaboratif
5. Penguasaan terhadap berbagai media pembelajaran
6. Kemampuan mengelola kelas (misalnya kelas dengan ±30 siswa)
7. Menguasai pendekatan atau metode pembelajaran
8. Memiliki pengetahuan yang memadai
9. Mengajarkan dengan pendekatan penuh kasih dan empati
Pendidikan bukan hanya sekadar proses membentuk peserta didik, namun juga proses pembinaan karakter seorang guru. Untuk menjadi pendidik yang berpengaruh, guru perlu memiliki niat yang tulus, keahlian profesional, serta berpegang pada nilai-nilai ketakwaan dan keilmuan (tsaqqafah syar’iyyah)."
![]() |
(Tim Dokumentasi Aksara) |
Berbagai karya juga ditampilkan oleh para mahasiswa PGMI dan PAI diantaranya, medley, puisi, storytelling. Dan dilanjut Apresiasi Karya.
"saya mengambil paket tajwid yang mana disana bisa belajar sambil bermain, jadi anak-anak tidak bosan dengan mencari dalam al-quran dan sekarang bisa di inovasi dengan cara langsung ada permainannya" Ucap sabila Tiara sebagai peserta dari prodi PAI dalam menjelaskan karyanya dalam acara tersebut.
Marsya sebagai peserta program studi PGMI menyampaikan
"Karya yang di tampilkan yaitu Minat dan bakal dari prodi pgmi, poster, media arsir juga karya 3D juga ada karya pembelajaran dari semester 6, juga ada medley."
Dan ia menambahkan "Sangat berkesan sekali, karena pada kesempatan kali ini saya menampilkan tarian, dan Pesannya Semoga pagelaran pgmi terus berkembang dari tahun ke tahun dan juga memperluas undanganya".
"Acara yang sangat luar bisa, pastinya bahagia, dalam acara ini dapat mengundang dua propesor untuk langsung memaparkan materinya, alhamdulillah dapet ilmu baru dan dapat menyaksikan tampilan-tampilan" Ucap sabila Tiara.
Salwa sebagai panitia dari acara ini menyampaikan
"Acara ini sudah dipersiapkkan dari jauh-jauh hari dan memakan waktu sebanyak 1 bulan kurang"
"Memberikan pelajaran bagi kita untuk menciptakan atau menyukseskan sebuah acara yang bermanfaat ini lalu kerjasama tim dan juga sikap tanggung jawab dan sadar akan tanggung jawab" Ucap nya dalam memberikan kesan pesan terhadap acaranya.
"Dengan menonton acara pagelaran ini cukup menghibur pikiran yang pusing karena tugas UAS, dan Karena saya dari keluarga yang sangat ketat dalam masalah agama, jadi gerakan saya sangat terbatas untuk mengekspresikan suasana hati dalam gerakan, dengan menonton acara tadi cukup mewakilkan bahwa kita bisa bebas gitu" Ucap Agni salah satu peserta.
Jurnalis: Hesti, fuzi, aurin, ardita, silmi.
Editor: Ghufran, Hesti