Ini merupakan buku pertama dari Jostein Gaarder yang berhasil aku baca sampai tamat dari total tiga buku yang sudah aku coba baca. Buku Jostein Gaarder yaitu Dunia Sophie merupakan novel filsafat yang jadi best seller dimana-mana. Tentu aku udah mencoba membaca buku itu tapi terkendala dengan niat yang dikalahkan oleh tebal bukunya. Buku Dunia Sophie sangat tebal dan berat yaitu 800 halaman sehingga aku sering mengabaikannya.
Dunia Anna juga merupakan novel filsafat bedanya adalah tema yang dibawakan yaitu tentang Filsafat Semesta. Salah satu alasan yang mendorongku bisa menamatkan buku ini karena tema yang dibawakan sangat real dan sangat penting bagi kehidupan manusia. Bukunya juga tidak terlalu tebal dan ringan sehingga makin asik untuk dibaca.
Buku Dunia Anna bercerita tentang Anna yang memiliki imajinasi sangat luar biasa sehingga dia bisa merasakan hidup menjadi berbagai macam hal. Hingga pada suatu saat mimpi yang dirasakan oleh Anna terasa begitu nyata yaitu tentang dirinya di 70 tahun yang akan datang, disaat ia menjadi cicitnya yaitu Nova.
Judul : Dunia Anna
Pengarang : Jostein Gaarder
Tahun terbit : 2013
Tebal halaman : 248 halaman
ISBN : 978-979-433-842-1
Buku ini memiliki alur maju mundur karena pada satu bab kita akan membaca cerita tentang Anna dan satu bab yang lainnya kita akan membaca tentang Nova. Agak membingungkan awalnya karena aku sempat berpikir apakah ini khayalan Anna atau Nova karena seakan-akan dalam satu buku ini terjadi dua cerita secara parallel.
Banyak pembaca Jostein Gaarder menyukai bukunya karena ia mampu membawa filsafat yang terkadang memusingkan menjadi sebuah cerita, sebuah novel sehingga membuat kita tidak sadar bahwa yang sedang kita baca ini adalah buku filsafat. Aku sepertinya belum pernah membaca buku filsafat jadi aku tidak terlalu tau seperti apa dan apa sih yang dibahas oleh filsafat ini. Sekilas dari buku pertamanya Dunia Sophie sangat membahas tentang manusia itu sendiri tapi dibuku ini akan difokuskan dengan existensi alam dan semesta.
Pada buku ini menekankan tentang keadaan alam yang sudah rusak, yang sudah mengenaskan dan harus segera ditolong. Bagaimana usaha Anna yang sangat peduli dengan lingkungan menjadi poin utama pada sisi Anna. Lalu kita akan dibawa ke sisi Nova, 70 tahun yang akan datang, dimana semuanya sudah terlambat, ketika alam sudah sangat sekarat. Sangat ada korelasinya dengan sekarang ini terkhususnya di tahun 2019 ini yang banyak menjadi korban dari asap, kebakaran hutan, kemarau panjang, kualitas udara yang menurun drastis.
Menurutku bagian yang paling harus diperhatikan adalah dari sisi Nova. Meskipun ini hanya bayangan dari si penulis tapi bukan hal yang mustahil bahwa akan terjadi juga di bumi ini. Bukan disaat kita hidup tapi bisa jadi disaat giliran anak dan cucu kita yang hidup. Apa yang terjadi di masa Nova?
Digambarkan bahwa sudah banyak hewan yang punah, bahkan hingga ke hewan terkecil sampai terjadi keadaan dimana manusia harus melakukan penyerbukan sendiri karena tidak bisa lagi mengharapkan lebah-lebah untuk melakukan penyerbukan. Sumber daya alam sudah amat sangat langka, semacam minyak dan gas alam, jadi semua kembali ke masa lalu. Tidak ada mesin, kendaraan yang membuat manusia harus menunggangi hewan lagi untuk bepergian. Es di kutub yang mencair, menyebabkan naiknya suhu bumi. Banyak juga tanaman yang sudah lenyap perlahan-lahan sehingga hanya bisa kita saksikan dari buku saja.
Mungkin akan ada yang kontra saat membaca buku ini, aku pun awalnya begitu. Apakah mungkin 70 tahun yang akan datang manusia akan kembali ke masa lalunya. Bukankah ada teknologi canggih? Listrik dengan bahan bakar yang renewable juga sudah digalakkan. Bukankah nanti akan ada masanya dimana manusia memang sudah meminimalisir penggunaan minyak, gas alam dan sudah digantikan dengan sumber daya yang lain?
Tentu saja ini semua masuk akal, manusia juga semakin pintar dalam menciptakan alternative. Tapi, apakah alam bisa dibuat alternatifnya? Tentu saja tidak. Mau secanggih apapun dunia di masa yang akan datang. Kita tetap tidak akan bisa mengganti segala sesuatu yang alami, masa’ iya kita mau konsumsi makanan buatan bukan dari alam? Apakah kita mau hidup hanya 40 tahun saja dengan konsumsi semua yang serba buatan itu?
Buku ini sangat bagus untuk membangkitan kesadaran setiap manusia, akan seperti apa bumi ini tanpa alamnya. Apa yang terjadi dengan gaya hidup kita yang sembrono di bumi ini? Bagaimana jika anak cucu kita datang dan protes karena alam yang kita rusak ini. Jika setiap orang yang membaca buku ini menjadi sadar dan lebih peduli lagi dengan lingkungan maka setidaknya anak cucu kita masih bisa hidup nyaman di bumi ini.
Apa yang tidak disukai dari buku ini?
Aku merasa buku ini kaku. Berbeda dari banyak buku yang telah aku baca, aku bisa merasakan kekakuan dalam buku ini. Padahal sepertinya Bahasa yang digunakan tidak terlalu berat. Apakah karena ini buku filsafat yang diartikan ke Bahasa Indonesia makanya menjadi agak sulit. Tapi, initinya aku bisa merasakan kekakuan itu. Sama seperti bukunya yang lain.
Lalu yang kedua mungkin aku agak kurang suka dengan tokoh Anna. Sebenarnya tidak buruk malah bagus, tapi aku sedikit merasakan bahwa Anna memiliki sifat suka memaksakan kehendaknya ke orang lain. Jujur saat baca aku beberapa kali sih kesal dengan kelakuan Anna tapi bukan itu kan yang jadi poin utama di buku ini? Anna yang menjadi tokoh utama pun tidak menjadi tokoh utama. Ya ini hanya sekedar pendapat pribadi yang ingin disampaikan saja disini.
Kalau teman-teman belum membaca, boleh banget untuk mulai dibaca apalagi yang memang peduli dengan hal-hal yang terjadi di bumi ini. Untuk buku ini aku kasih rating 4/5!
Selamat membaca 😊