Ramadhan Ditengah Pandemi Covid -19 Oleh : Rifqi Muhammad Fajar




Ramadhan merupakan bulan yang mulia dan bulan yang penuh dengan keberkahan (شهرالمبارك). Hal ini menjadi momen yang sangat-dinanti nanti oleh ummat Islam yang ada di dunia. Dimana gerbang pengampunan dibuka lebar dan pintu taubat dibuka seluas-luasnya serta pahala dari amal kebaikan dilipat gandakan. Sebagaimana disebutkan oleh Nabi Muhammad Saw didalam haditsnya yang diceritakan oleh Abu Hurairah dibawah ini:
من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه ومن صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه.  -رواه البخاري-
“Barangsiapa yang menegakkan lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena iman kepada Allah dan mengharap kan pahala hanya dariNya maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu dan barangsiapa yang melaksanakan shaum di bulan Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala hanya dariNya maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” -HR Bukhari-
Tentu masih banyak keutamaan-keutamaan yang terdapat di bulan Ramadhan yang tak bisa dipapar satu per satu keutamaan tersebut disini. Namun ditengah kebahagiaan menyambut Ramadhan ini, ummat di dunia sedang dihebohkan dengan pandemi Covid -19 yang telah menjamah  ke seluruh penjuru dunia tanpa terkecuali kepada negara yang mayoritas muslim ataupun kepada yang minoritas. Tercatat menurut informasi yang diambil dari sumber berita tirto.id menyebutkan bahwasnnya yang terpapar coronavirus di dunia saat ini sudah sampai kepada 1.856.800 yang positif, yang berhasil sembuh sebanyak 428.275, sedangkan angka kematian yang diakibatkan pandemi Covid ini di dunia sudah  mencapai 114.312. ini merupakan angka-angka yang sangat besar jika dihirung dari awal penyebarannya di awal tahun 2020. 
Hal ini berdampak kepada seluruh kegiatan yang biasa dilakukan oleh semua pihak yang ada didunia. Perekonomian dunia hancur diakibatkan oleh banyaknya pemberlakuan lockdown demi mencegah penyebaran virus ini sehingga tak sedikit toko-toko dan mall-mall yang tutup dengan kebijakan ini. Kegiatan peribadatan dibatasi sehingga masyarakat yang ingin melaksanakan peribadahan pun menjadi terhambat atasini, dikarenakan banyak tempat-tempat peribadahan yang di tutup dan dialihkan segala bentuk peribadahan hanya di  rumah saja, begitupun dengan masjid-mesjid dan mushala-mushala yang juga banyak ditutup. 
Penyebaran dari pandemic ini masih akan berlangsung hingga beberapa bulan kedepan, yang tentu ini masih akan ada sampai bulan mulia tiba. Sehingga dalam segala aspek yang terjadi di bulan Ramadhan ini akan terdapat beberapa hal yang berbeda dari bulan Ramadhan yang sebelumnya. Mungkin diantara hal-hal yang yang akan menjadi pembeda didalam menghadapi bulan Ramadhan kedepan adalah sebagai berikut:
Tidak ada mudik
Mudik merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh orang Indonesia, khususnya orang-orang muslim, dikarenakan hal tersebut sudah menjadi budaya yang terus dilakukan secara turun temurun dan juga sebagai sarana didalam menyambungkan silaturahmi. Baik itu dilakukan sebelum Ramadhan (munggahan) menurut orang sunda, maupun setelah lebaran. Namun dikala pandemic ini berlangsung, tentu saja budaya mudik pun dibatasi dan bahkan ada intansi yang melarang terhadap mudik ini dikarenakan khawatir akan menyebarkan virus ini ke kampung-kampung, apalagi pemudik ini berasal dari kota-kota yang terdampak red zone coronavirus. 

Pembatasan kegiatan bulan Ramadhan
Di bulan yang penuh berkah ini, tentu selain dari semangat dan harakah yang tinggi dalam beribadah, keimanan dari setiap orang pun bertambah tinggi dan ini menambah kualitas didalam beribadah. Tentu saja ketika semangat dan keimanan bertambah tinggi dan semakin naik di bulan Ramadhan maka tampat peribadatan (masjid) pun akan dipadati oleh orang-orang yang beribadah disana. Tarawih yang menjadi ciri khas peribadahan yang dilakukan di bulan Ramadhan ini menjadi tidak seperti biasanya. Di kota-kota besar tarawih ini ditiadakan, bahkan dilansil CNN Internasional bahwasanya Saudi Arabia melarang shalat berjama’ah di masjid-mesjid selama bulan suci Ramadhan termassuk shalat sunnah Tarawih demi meminimalisir penyebaran coronavirus. 
Tentu saja ini berdampak kepada pelaksanaan tarawih itu sendiri. Walauoun di Indonesia sendiri pelarangan didalam melaksanakan tarawih belum secara tegas disuarakan, akan tetapi arah kepada hal tersebut sudah berada pada ancang-ancang yang ingin dilakukan oleh pemerintahan. Dan arahan tersebut mengarah kepada diimbaukannya beribadah tarawih dilaksanakan hanya di rumah saja. 

Tidak ada kegiatan buka Bersama
Seperti sebuah keniscayaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia ketika menghadapi bulan Ramadhan yakni melaksakan buka puasa bersama (bukber), yang mana dari awal Ramadhan pun agenda-agenda untuk buka bersama sudah banyak dan tersusun dengan rapi. Tentu, ini demi ini demi merealisasikan kegembiraan yang didapatkan oleh orang-orang yang berpuasa, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw didalam hadits Bukhari dengan sanad yang shahih disebutkan. “..Untuk orang yang shaum akan mendapatkan dua kegembiraan yang mana dia akan bergembira akan dua hal tersebut. Yang pertama kegembiraan ketika dia berbuka, dan yang kedua adalah kegembiraan ketika bertemu dengan Rabb nya.”

Semakin mendekatkan diri kepada Allah
Tentu apabila meninjau kepada suatu problema hari ini, tak dapat diambil sisi negatifnya saja pada kehidupan. Akan tetapi untuk orang yang beriman pasti akan selalu mengambil ibrah positif yang terkandung didalam suatu hal. Yakni dari ibrah positif itu sebagai ummat muslim yang dihadapkan dengan pandemic coronacirus ini pastila akan lebih meningkatkan amal dan lebih mendekatkan diri kepada Allah, walupun didalam melaksanakan peribadatan itu tidak dilaksanakan secara berjama’ah. Akan tetapi hal tersebut tidak mengurangi terhadap kualitas ibadah dan bahkan lebih meningkatkan kualitas diri dan juga kualitas ibadah seorang mu’min di bulan Ramadhan. Coronavirus ini tidak menjadi halangan bagi mu’min didalam beribah walupun dengan segala hal apapun. 

Semoga saja pandemic ini cepat selesai sehingga sehingga kita semua sebagai seorang muslim dapat menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan ini tidak terkendala oleh coronavirus ataupun hal apapun yang dapat mengurangi efektifitas didalam beribadah. Semoga Allah segera mengangkat terhadap wabah ini. Aamiin 
Wallahu’alam bishawwab…

Rifki Muhammad fazar_

Posting Komentar

Halo sobat Aksara!
Jika mari berkomentar dengan memberikan gagasan atau pendapat yang terbaik, kita jauhi komentar yang mengandung hal yang tidak diinginkan yaa!

Lebih baru Lebih lama