Sumber: bobo.grid.id |
Media sosial merupakan media online yang berfungsi sebagai alat komunikasi hingga menjadi sarana untuk menggali informasi.
Nyatanya tidak banyak orang ketahui bahwa
media sosial bisa menjadi pemicu depresi, hal ini dapat terjadi pada seseorang
yang mengalami tekanan bahkan bullying di media sosial.
Selain itu menurut Journal of Social and Clinical Psychology mengatakan bahwa, dampak lain dari media sosial yang dapat memicu terjadinya depresi adalah kebiasaan membandingkan kehidupan dengan orang lain.
Baca juga: Strawberry Generation: Terlihat Tangguh Namun Sebenarnya Rapuh
kebiasaan buruk
tersebut dapat membuat seseorang menjadi tidak percaya diri hingga hal itu
menjadi pemicu terjadinya depresi. Kebanyakan dari pengguna media sosial adalah
remaja hingga dewasa muda.
Berdasarkan studi yang
dipublikasikan dalam International Journal of Mental Health and Addiction,
maka dalam studi tersebut dilihat bahwa pengguna media sosial seperti Facebook, Twitter, obrolan atau chat yang
berlebihan dapat berpengaruh pada kesehatan mental orang dewasa di Indonesia.
Jadi dapat disimpulkan dari penelitian tersebut bahwa, pengguna media sosial yang berlebihan bisa sebabkan depresi. Maka dari itu kita sebagai pengguna media sosial yang baik harus mengetahui penyebab depresi akibat media sosial.
Dilansir dari laman healt.kompas.com, berikut beberapa penyebab depresi yang diakibatkan media sosial yang sudah kami rangkum.
1. Membandingkan Kehidupan dengan Orang Lain
Dalam bermedia sosial dapat melihat kehidupan yang lebih sempurna dari apa yang kita miliki saat ini. Maka tak jarang bagi pengguna media sosial yang justru membandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain.
Baca juga: Kiat Sukses Meningkatkan Nilai Diri dengan Prinsip Mastatho'tum
Hal ini juga akan menyebabkan seseorang mejadi insecure, karena merasa kurang dari orang lain. Jika rasa insecure tidak ditangani secara tepat maka akan menyebabkan kecemasan berlebihan, kehilangan kepercayaan diri, hingga depresi.
2. Doom scrolling
Doom scrolling merupakan suatu kondisi dimana seseorang terus-menerus bermain media sosial, bahkan membaca hingga menonton konten-konten yang negatif. Perilaku ini biasanya dilakukan karena seseorang ingin lebih tahu dibandingkan orang lain.
Padahal doom scrolling memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental seseorang karena hal ini adalah kebiasaan yang dapat menyebabkan kecemasan, stres, hingga memicu terjadinya depresi jika seseorang terus melakukan scrolling berita-berita negatif di akun media sosial.
3. Kurang Tidur
Ketika seseorang sudah kecanduan dengan media sosial, maka tak jarang ia menghabiskan waktu tidurnya untuk bermain media sosial hingga larut malam.
Hal serupa juga dapat dibuktikan pada studi tahun 2019 yang meneliti efek penggunaan media sosial pada tidur remaja berusia 13 hingga 15 tahun. Orang yang menghabiskan lebih dari lima jam sehari di media sosial 70 persen lebih, mungkin mereka tidur setelah pukul 11 malam.
Jika
seseorang kurang tidur maka bagian otak yang bernama amygdala mengalami
peningkatan aktivitas hingga 60 persen dan hal tersebut dapat berpengaruh terhadap
kemampuan otak dalam mengendalikan emosi, hingga dapat memicu terjadinya
depresi.
4. Perasaan Terisolasi
Adaanya media sosial memanglah memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang yang jauh sekalipun, karena media sosial bisa menjauhkan yang dekat tetapi juga bisa membuat orang terdekat kita justru menjadi jauh.
Mengapa hal itu dapat terjadi ? tentu saja hal tersebut dapat
terjadi pada pengguna media sosial yang banyak menghabiskan waktunya di dunia
maya, sehingga ia terisolasi atau tertutup secara sosial dengan orang-orang
di sekitarnya.
5. Cyberbullying
Cyberbullying adalah perilaku seseorang yang menakut-nakuti, membuat marah, hingga mempermalukan orang lain di media sosial dan hal tersebut biasanya dilakukan secara berulang-ulang oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Fakta juga menunjukan bahwa beberapa tahun ke belakang, kasus mengenai cyberbullying meningkat apalagi di zaman modern seperti sekarang ini, sangat mudah sekali untuk membuat akun anonim dan digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Penulis
: Rohima SM
Editor: Zulfi MR