Himpunan Mahasiswa di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Adakan Talkshow Pendidikan: Guru MI, PAI, dan BK Bersatu Bentuk Karakter Peserta Didik
Garut, Aksara- Fakultas Tarbiyah IAI Persis Garut selenggarakan talkshow pendidikan yang berlangsung di Auditorium kampus, Jalan Aruji Kartawinata, Tarogong Kidul, pada Kamis (04/12/2025).
Talkshow kali ini mengangkat tema "PEMBENTUKAN KARAKTER PADA PESERTA DIDIK DI ERA DIGITAL: PERAN GURU MI, GURU PAI, DAN GURU BK"
Dihadiri oleh para Dosen IAI Persis Garut, mahasiswa PGMI, mahasiswa PAI, mahasiswa BKPI, perwakilan guru, dan para tamu undangan lainnya. Acara ini dihadiri sekitar 198 orang.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara HMPS PGMI, HMPS PAI, dan HMPS BKPI.
Hayas, selaku ketua pelaksana talkshow pendidikan ini, dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya kebersamaan di bawah naungan Fakultas Tarbiyah. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi estafet perjuangan bagi HMPS-HMPS selanjutnya untuk terus menjunjung tinggi kesadaran terhadap nilai-nilai pendidikan.
Acara ini mengundang Narasumber eksternal yang luar biasa, diantaranya: Dr. Yusri Riksa Yustiana, M.Pd. Prof. Dr. H. Udin Supriadi, M.Pd. M. Fauzi Arif, S.Sos. I., M.I.Kom.
Dekan Fakultas Tarbiyah, Riyan Nuryadin, S.Hi, M.Pd. dalam keynote speakernya menyampaikan ada tiga isu utama dalam pendidikan di era digital
- Kemajuan teknologi yang melahirkan petaka terhadap adab dan akhlak yang semakin tertinggal.
- Akses terhadap teknologi semakin mudah, semakin luas, tetapi kontrolnya semakin lemah.
- Peran Guru menjadi garda terdepan dalam membentuk, dan mempola karakter peserta didik.
Beliau menegaskan bahwa setiap guru memiliki tanggung jawab yang saling melengkapi.
"Guru MI bertanggung jawab untuk membangun fondasi karakter pada anak usia dasar, Guru PAI sasarannya lebih luas lagi yaitu usia jenjang SMP dan SMA tentu bertugas untuk membentuk dan mengembangkan nilai-nilai akhlak atau spiritualnya. Guru BK menjaga mental, spiritual, dan karakter peserta didik. Secara garis besarnya, MI pembiasaan, PAI internalisasi, dan BK pendamping, dijaga dan dipelihara oleh guru BK." Ujarnya.
Prof. Dr. H. Udin Supriadi, M.Pd. dalam materinya menyampaikan;
• Dampak Positif Era Digital : Akses informasi sangat mudah, komunikasi lebih cepat, meningkatkan kualitas hidup, peluang kerja baru, munculnya inovasi berbagai bidang, pembelajaran lebih efektif dimana saja dan kapan saja, akses sumber belajar luas, meningkatkan kreativitas siswa, dan metode mudah berkembang.
• Dampak Negatif Era Digital: Pelanggaran privasi, pencurian identitas, bullying, hilangnya pekerjaan, kriminalitas, perentasan, eksistensi kemanusiaan terancam, hoaks, ketergantungan gadget, dan terkikisnya norma kemanusiaan.
• Tantangan Era Digital: Arus informasi sangat cepat, krisis moral dan etika, degradasi spritualitas, distupsi teknologi , tekanan sosial dan kesehatan mental.
Mengenai karakter, ada 4 hal yang harus diperhatikan yaitu nilai, Moral, akhlak, dan karakter. Nilai menjadi pondasi, akhlak bentuk nilai agama, moral bentuk nilai budaya, serta karakter hasil dari akhlak, moral, dan nilai.
Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd. dalam materinya menyampaikan bahwa di era digital ini banyak gangguan yang berkembang dengan makin terbentuknya kondisi kecemasan digital dan juga gangguan pendengaran yang semakin menjadi lemah.
Dan Narasumber selanjutnya yaitu M. Fauzi Arif, S.Sos. I., M.I.Kom. dalam materinya menyampaikan terkait bullying dalam perspektif ilmu komunikasi.
Bullying terjadi karena gabungan dari :
• Kegagalan komunikasi interpersonal (agresi dan minim empati)
• Kegagalan komunikasi kelompok (norma negatif dan tekanan kelompok)
• Kegagalan komunikasi digital (media membentuk persepsi normal)
Beliau menegaskan bahwa karakter anak tidak hanya dibentuk oleh rumah dan sekolah, tetapi juga oleh dunia digital yang mereka masuki setiap hari.
"Membentuk karakter anak tidak hanya dibentuk oleh peran orang tua di rumah dan peran guru di sekolah tetapi juga oleh dunia digital yang mereka masuki setiap harinya." Ujarnya.
Acara ini ditutup dengan penandatanganan MoU antara Prodi PGMI IAI Persis Garut dengan Prodi Ilkom Universitas Islam Bandung sebagai langkah untuk memperkuat kolaborasi akademik dan penguatan mutu pendidikan di lingkungan Fakultas Tarbiyah.
Jurnalis : Ardhita, Dilla, Fuzi
Editor : Dilla Nur Fadilah

Komentar
Posting Komentar
Halo sobat Aksara!
Jika mari berkomentar dengan memberikan gagasan atau pendapat yang terbaik, kita jauhi komentar yang mengandung hal yang tidak diinginkan yaa!