 |
| Pemilu Raya STAI Persatuan Islam Garut |
Hari Kamis (26/19) menjadi hari paling bersejarah sepanjang pagelaran pemilu raya STAI Persatuan Islam Garut yang diadakan dalam kurun satu tahun sekali. Pasalnya, moment pencoblosan capres dan cawapres tahun ini bukan hanya diwakili oleh satu paslon yang melawan kotak kosong saja, melainkan berbarengan juga dengan ibadah sholat gerhana matahari sebagian.
Pukul sebelas tepat takbiran mulai dikumandangkan dari Masjid Jami' Baiturrahman yang tepat bersebelahan dengan Aula tempat pemilu raya diselenggarakan.
Sepanjang serangkaian ibadah sholat gerhana dilaksanakan, pencoblosan tetap dilaksanakan menimbang masih banyaknya mahasiswa yang belum mencoblos.
"Ditakutkan ada mahasiswa dan mahasiswi yang belum mencoblos dan tidak melaksanakan sholat gerhana di masjid ini, maka kami dari panitia KPU menugaskan panitia akhwat yang kebetulan sedang berhalangan sholat untuk menjaga kotak suara pencoblosan." Begitulah penuturan Ariyandi Hidayat selaku ketua KPU.
Meskipun pencoblosan tetap dibuka sepanjang sholat gerhana dilaksanakan, menurut penuturan panitia tidak ada satupun mahasiswa yang datang ke aula untuk mencoblos di bilik suara.
Sampai saat ini sudah ada lebih dari 350 mahasiswa yang menyumbangkan suaranya di kotak suara dan masih akan berlanjut sampai TPS ditutup pada pukul 17.00 WIB.
"Karena pemilu mahasiswa adalah salah satu kegiatan yang menjadi fasilitator untuk pemilihan ketua dan wakil ketua Bem STAI Persatuan Islam Garut, maka diharapkan seluruh mahasiswa dari semester satu sampai semester tujuh ikut berpartisipasi dalam pemungutan suara kali ini. Kalaulah tidak bisa menyempatkan pada hari pertama, masih ada kesempatan pada hari ke dua untuk melakukan pencoblosan. Suara anda menentukan masa depan BEM STAI Persatuan Islam Garut. Ayo mencoblos dan ikut mensukseskan pemilu mahasiswa tahun 2019," tukas Ariyandi.
*Armaq
(Jurnalis Perma Unstraj)