Seminar Pendidikan dan Pameran Media: Membahas Kurikulum Merdeka dan Inovasi AI

 

Garut, 28 Januari 2024 - Pada Ahad kemarin, 28 Januari 2024, Mts Darul Falah, Cisurupan, Jl. Raya Cisero menjadi saksi penyelenggaraan Seminar Pendidikan yang diselenggarakan oleh Bidgar Pendidikan Dasar PD Persis Garut, kerja sama dengan PGMI STAI Persis Garut, kerja sama dengan Komunitas belajar Platform Merdeka Mengajar Edukolaboratif.

Dalam acara ini, Mahasiswa PGMI STAI Persis Garut disaksikan dua ribu lima ratus  penonton di You Tube disaksikan oleh 100 yang hadir secara tatap muka dan 300 orang di zoom dan dalam rangkaian acaranya memamerkan karya-karya media,aksi nyata,  para mahasiswa menyajikan presentasi aksi nyata dan praktik baik IKM.

Menurut bidgar Pendidikan  PC Persis Cisurupan,Dr Ajang,M.Pd yang merupakan kasie kurikulum di Disdik Kab Garut menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari pembinaan dari  PD Persis Kabupaten Garut, mencakup zona terakhir dengan 7 sekolah setingkat MI dan SD di Kabupaten Garut dan juga jenjang MTs/ SMP/ MA/ SMA.

Ketua Panitia ust Iwan Mukyana  berharap acara ini memberikan manfaat besar kepada para guru yang hadir, meskipun sebelumnya belum semua sekolah dikunjungi. Di sela-sela acara, disampaikan bahwa belum semua di Kementerian Agama melaksanakan Kurikulum Merdeka, namun pentingnya hal ini ditekankan dengan merujuk pada episode ke-15 dari 26 episode yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan.

Dr. Fenti Inayati, S. Pd. I.,M. Ag.  sebagai dosen sekaligus ketua komunitas belajar edukolaboratif menyampaikan acara ini juga sebagai bentuk promosi komunitas belajar edukolaboratif beliau menjelaskan terkait dimensi manajemen kelas aspek disiplin positif,bahwa

Disiplin positif adalah suatu cara penerapan disiplin di lingkungan sekolah tanpa kekerasan dan ancaman yang dalam praktiknya melibatkan komunikasi tentang perilaku yang efektif antara guru dan peserta didik. Dengan menerapkan displin positif diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran tentang kedisiplinan serta memberdayakan peserta didik untuk melakukan sesuatu tanpa ancaman, iming-iming, sogokan maupun hukuman.

Dalam penerapan disiplin positif ini, peserta didik diajarkan untuk memahami konsekuensi dari perilaku mereka. Selain itu, disiplin positif juga mengajarkan peserta didik untuk bertanggung jawab serta memiliki rasa hormat dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Materi kedua yang disampaikan oleh Asa Robby Azizan, S. Pd mengenai Integrasi AI dalam pembelajaran disampaikan dengan menyoroti peran teknologi AI, terutama ChatGPT, membuat video melaui PPT lewat apliksi canva,Pembicara menekankan perlunya keluar dari zona nyaman dalam menggunakan teknologi AI, menyoroti kecepatan dan ide-ide yang dapat dihasilkan.

Sementara itu, tutorial penggunaan aplikasi Canva ditunjukkan untuk membuat pembelajaran lebih menarik. Puncak acara diisi dengan presentasi aksi nyata dan media pembelajaran dari mahasiswa PGMI semester tiga dan lima.

Pemateri terakhir , oleh Dr. H. Tiar Anwar B., M. Hum. mengingatkan bahwa kuliah guru atau kuliah pendidikan adalah profesi, dan menjadi guru adalah lebih banyak praktek. Menurutnya, guru di sekolah-sekolah Persis pada masa itu tidak kuliah di bidang pendidikan, sehingga penting untuk mendalami konten, misalnya guru bahasa arab  harus menguasai bahasa Arab, sebelum mengajar dll.

Acara seminar ditutup dengan sesi foto bersama para guru dan mahasiswa PGMI yang hadir, serta pembagian hadiah bagi penanya yang beruntung pada sesi tanya jawab.


Jurnalis: Rohima Sitti Maulidini & Jihan Haerani Safitri

Posting Komentar

Halo sobat Aksara!
Jika mari berkomentar dengan memberikan gagasan atau pendapat yang terbaik, kita jauhi komentar yang mengandung hal yang tidak diinginkan yaa!

Lebih baru Lebih lama