PENCURI
Oleh Dina Kania Dewi
Aksaraku meronta,
Lisanku menyuara,
Gema dalam kebungkaman,
Temaram raga yang tak bisa apa-apa.
Pemudi dari Timur negeri,
Berselancarkan abjad demi abjad,
Mengocehpun terbata-bata.
Namun,
Izinkan diri yang tengah lara bersajak tentang mara.
Kutengok,
Selaksa mentari yang kupikir sedang bersua di kaki-kaki langit bumi,
Bergandangkan awan yang acap kali kelabu,
Benakku terpecah belah.
Akankah turun hujan?
Ataukah terik yang bertambah nyawa sekian derajat?
Aku merasa ini bukan panggilan alam,
Aroma-aroma dari cerutu mengorek lubang hidungku,
Pun hantaman topan yang menusuk dari corong-corong rekayasa manusia.
Aku rasa, ada yang tengah mencuri bumi Tuhan
DEMOKRASI FANTASI
Oleh Tedi Kurniawan
Tujuh puluh enam tahun berjaya.
Puing-puing imperalis tlah tiada
Reaksioner tak lagi berdaya
Namun...
Apa arti merdeka tanpa suara
Suara yan terdengar dan bersua
Bersua di bawah ledakan mahasiswa Membawa argumentasi juga fakta
Tentang negara...
Yang berjalan hampa...
Tanpa arti merdeka...
Yang sebenarnya...
Hai Demokrasi...
Kaulah Rajanya sistem
Kaulah pelopor pergerakan
Kenapa kau menjadi fantasi?
Ya... Fantasi...
Karena yang mengendalikanmu...
Adalah manusia yang hatinya mati...
Tertulis untuk negara tercinta...
BATAS
Oleh W_Rabbany
Pada diri terdapat adanya hati
Tempatnya sabar serta rendah hati
Tak dipungkiri
Terdapat iri jua dengki
Hidup ialah ujian
Muara berbagai cobaan
Bersabar adalah suatu perjalanan
Yang harus ditempuh sampai waktu yang ditentukan
Maka batasan adalah jawaban
Bagi para penyabar
Maka dunia adalah batasan
Karena setelah dunia, tak ada lagi ujian
Maka bawa sabar dgn erat
Karena sabar ialah salah satu pahala yg berat
Sabar hanya di dunia yang singkat
Dan sabar tak berlaku di akhirat
Perjuangan tak kenal waktu dan tempat
Oleh Lani.Lasna.Ulhaq
Mentari gagah menyinari pertiwi
Pancarannya hangat membelai penduduk bumi
Ku masih tetap di sini
Terkurung dinding nan tinggi
Tubuh memang tidaklah seperti kalian
Bebas berkelana berjuang
Demi masa depan buruh nan gemilang
Namun teriakan lantang kan terus berkumandang
Tiada perduli raga terpenjara karang
Netra menembus pandang cakrawala
Membaca berita dari layar handphone yang terpampang
Jemari lincah menari memainkan tust seiring alunan nada berita yang menghampiri
Maafkan kawan
Jika badan tak terguyur hujan
Jika kulit tak terbakar teriknya mentari dalam melawan penindasan
Akan tetapi
Aku tak akan pernah pergi, membiarkan
Saudara berjuang sendiri
Di sini
Goresan ku kan membahana
Menyeruakan perjuangan rakyat jelata
Melalui Handphone usang yang kupunya
MENCARI ILMU
Oleh Munji Nurrohman
Dua belas tahun saya belajar, saya kira ilmu yang kudapat serasa sangat kurang. Membaca, menghapal & menulis itu yang kulakukan selama ini, tapi apalahdaya itu tidak cukup.
Masuk jenjang kuliah saya belajar lagi mendapat pengalaman baru, membaca, membuat makalah, diskusi, berorganisasi, tapi itu masih kurang, ada lubang didalam hatiku yang saya coba isi.
Cinta, tidak, saya seorang yang ambisius dalam mencari ilmu, saya bersungguh-sungguh, tapi ternyata dalam mencari ilmu, saya merasa ada yang kurang, saya tidak tahu apa itu ?.
Sampai suatu hari ketika saya diberi tugas mengajar, saya menyadarinya, akhirnya-akhirnya, ya apa yang kurang itu ternyata memberi.
Mencari Ilmu tidak hanya cukup membaca & menulis. ternyata ada satu hal penting lagi, apa itu ?, itu adalah memberi, dan itu adalah apa yang orang sebut mengajar.
Dan tentu saja mencari ilmu tidak akan pernah berhenti, dan salah satu hal bagi seorang pencari ilmu untuk melestarikan ilmunya adalah dengan mengajar.
Mencari Ilmu tidak akan pernah berhenti sampai akhir
hayat kita.
Candu Dan Racun
Sudah sejak lama terakhir kali kita saling curi waktu
Saling berbagi tau
Atau bercumbu dalam abu-abu
Sadar cemasku menggangguku
Kamu adalah candu
Setiap saat aku rindu
Kamu obatku
Ini berlebihan
Lama-lama waktu tergelincir menyedihkan
Rasanya tak bisa bebas dari bayang-bayang kamu
Yang aku benci kini mulai terasa memuakkan
Saat dimana aku harus mempersiapkan hidup kedepannya
Dengan cobaan terus merindukan mu
Ini sakit
Juga rumit
Berharap kau merindu
Walau tak tau
-november21-
@Harubiru
KESEDIHAN DALAM PENYESALAN
Oleh Dimas C
Rasa emosional ini
Tak bisa ku bendung lagi
Kenapa harus seperti ini?
Tapi ini harus kuhadapi
Oh Tuhan..
Bisakah Engkau berikan kesempatan
Agar mengulangi yang sudah kulewatkan
Ini adalah sebuah permintaan
Permintaan yang sudah kelewatan
Oh Tuhan..
Berikan aku kekuatan
Agar bisa menghadapi kenyataan
Aku ingin kebahagiaan
Kebahagiaan yang terus bertahan
Hapuskan penyesalan ini
Agar seperti dulu lagi
Memikirkan nya saja
Membuat ku bahagia
SANG PANGLIMA
oleh Irham Akmaludin
Lahir dari sepasang orang terkemuka suku Quraisy.
Engkau lahir 17 tahun sebelum pembangunan Islam.
Salah seorang sahabat Rasulullah yang memiliki kemampuan terbaik dalam berperang.
Panglima perang kebangaan kaum muslimin.
Panglima perang yang tak pernah kalah dalam peperangan yang di ikutinya.
Panglima perang yang memiliki kecerdasan dalam berfikir dan kaya akan taktik berperang.
Panglima perang yang tak pernah gentar dan takut pada musuh di hadapannya.
Yang tak pernah terlupakan ialah prestasi engkau dalam peperangan mut’ah.
Pertempuran Dimana engkau mengambil alih pimpinan komando pasukan muslim.
Yang telah kehilangan tiga komando awal yang di tugasi oleh Rasulullah.
Dalam keadaan sedang terjepit oleh pasukan musuh.
Engkau berinisiatif mengambil alih komando karena pasukan muslim sedang kacau.
Dengan gagah. . .
Dengan berani . . .
Dengan tatapan mata yang tajam. . . .
Engaku memimpin pasukan muslim yang kalah besar dalam jumlah.
Namun, Dengan kepercayaan diri yang tinggi.
Dan yakin akan pertolongan Alloh
Engkau berhasil mengalahkan pasukan musuh yang menang dalam jumlah.
Secara logika itu tidak masuk akal tetapi tidak ada yang tak mungkin untuk Alloh.
Engkau berhasil mempersembahkan kemenangan bagi kaum muslimin.
Sebuah kemenangan yang sangat berarti bagi kemajuan agama Islam.
Pedang Alloh yang terhunus. . . .
Begitulah kaum muslimin memanggilmu.
Syaifullah Al maslul
Syaifullah Al maslul
Nama panggilan yang takkan pernah terlupakan oleh umat Islam dari dulu hingga sekarang.
Khalid bin Walid engkau adalah panglima terbaik yang pernah dimiliki oleh Islam.
Semoga engkau mendapatkan ridho Alloh SWT.
INABAH RABBI
Oleh Nadiah
Aku memohon kepada-Mu dengan segala keagungan-Mu
Sementara aku ini adalah hina kecuali Engkau mengasihiku
Aku memohon kepada-Mu dengan segala kekuatan-Mu
Sementara aku ini adalah hamba Yang lemah Engkau tidak butuh aku
Sedangkan aku membutuhkan-Mu
Inilah diriku,
Yang banyak dusta dan dosa bersumpah dihadapan-Mufi
Sementara aku tidak mempunyai Tuhan selain diri-Mu
MENGADU KEPADA SANG MAHA KUASA
Oleh Silmi Salsabila Ramdhani
Sehening malam padahal ada jingga
Seramai perbincangan padahal tidak ada ungkapan
Ada pada tiada
Keanehan yang selalu menggema
Ketidak mungkinan yang sedang terjadi
Memanah diri
Seakan ingin ditakuti
Pun ingin dirindui
Begitulah sang insan, ketika hampa sedang melanda
Satu jawaban yang jarang ditemukan
Padahal mudah tuk didapatkan
Coba renungkan
Mengadu pada sang maha kuasa
Itupun hanya seketika
Ada apa?
Kenapa?
Tidak ingin disalahkan
Atas perbuatan-perbuatan
Yang mengakibatkan kerusakan-kerusakan
Itulah insan
Sudah sering dibungkam
Semakin lama terpendam
Membuat hati tidak karuan
Apa salahnya mengungkapkan
Kereeeen🙌🏻
BalasHapusTetap semangat dalam berkarya kawan2🌹
BalasHapus