Garut, (3-4/02/2024) - Mahasiswa PGMI STAI Persis Garut semester tiga melaksanakan Perkemahan Pramuka dengan tema "Pramuka Berbakti Tanpa Henti Wujudkan Karakter Mandiri Generasi Masa Kini" pada 3-4 Februari 2024. Acara ini digelar di Lapangan Kamojang dengan konsep pembelajaran yang menarik, memadukan nyanyian-nyayian dan gerakan-gerakan untuk membuat pembelajaran pramuka bahagia dan menantang bagi peserta.
Upacara pembukaan diawali dengan sambutan dari Al-ustadz Abdul Mugni M.Pd dan Nuraeni Sugih Pramukti M.Pd sebagai pembina upacara. Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa dosen yang turut mensukseskan kegiatan, serta memberikan arahan pembinaan pramuka.
Ustadz Abdul Mugni M.Pd dalam sambutannya menekankan pentingnya berbakti kepada agama, nusa, dan bangsa, sambil berharap ilmu yang didapatkan selama perkemahan dapat bermanfaat bagi kehidupan masa depan.
Kemudian Ketua Prodi PGMI sekaligus dosen pengampu mata kuliah kepramukaan, yakni Bu Nuraeni Sugih Pramukti M. Pd menyampaikan dalam sambutannya bahwa "luang artinya kesempatan dan daluang adalah kertas dari daun dan bincurang dalam bahasa sunda yang memiliki makna tulang kering pada kaki, jadi ketika kita terjatuh lalu mengenai kaki dibagian tulang kering tersebut maka akan sangat terasa sakitnya. Yang memiliki makna kita mencari pengalaman dari alam dan sesama, intinyaa kita bisa belajar dari alam jadi tidak hanya dari buku saja dan jika kita belajar harus merasakannya sendiri".
Untuk pembekalan-pembekalan seputar kepramukaan yang disampaikan oleh kak Agus sebagai pembina pramuka, dari mulai belajar permainan untuk tingkat siaga hingga juga ada penyampaian materi seputar kepramukaan dari mulai ketua kwarcab serta jajarannya dari tingkat nasional, provinsi hingga cabang atau kabupaten.
Dalam kegiatan pramuka ini juga ada penyampaian materi kerohanian oleh Dr. Fenti Inayati yang intinya bahwa "Dunia itu begitu singkat, karena di dalam Al-Quran mengatakan bahwa dunia ini seperti waktu sore atau seperti waktu ashar, maka kalau kita tidak memanfaatkannya dengan sebaik mungkin maka kita akan menjadi orang yang sangat merugi. Dunia itu dekat dengan kehidupan tetapi dunia hanyalah permainan, senda gurau maka kita sering dibuat lalai oleh dunia ini oleh karena itu kita harus banyak merenungkan kematian dan menjadikannya sebagai nasehat untuk kita, dan kita juga harus mencita-citakan kematian kita itu mau seperti apa dan kembali lagi pada kebiasaan kita. "
Adapun kegiatan lainnya melibatkan api unggun untuk menghangatkan badan di tengah-tengah hutan, dengan penjelasan bahwa binatang buas takut dengan api," ucap Nuraeni Sugih Pramukti M.Pd sebagai dosen pengampu pada mata kuliah kepramukaan. Peserta juga melakukan penjelajahan ke jalan raya dan hutan menggunakan kompas bidik dan peta pita, dengan berbagai pos tantangan.
Perkemahan Pramuka PGMI ini ditutup dengan upacara penutupan dan sesi dokumentasi kegiatan, menandai suksesnya acara yang penuh pembelajaran dan pengalaman bagi mahasiswa PGMI.
Jurnalis: Rohima Sitti Maulidini