PEKA TERHADAP PERKEMBANGAN REVOLUSI INDUSTRI 5.0 HIMAPRO PAI ADAKAN SEMINAR PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL

 


Garut, 23 Desember 2021


Himaprodi  (Himpunan Mahasiswa Program Studi) PAI (Pendidikan Agama Islam) STAI Persis Garut mengadakan kegiatan Seminar Pendidikan dengan tema "Pendidikan di Balik Revolusi Industri 5.0". Kegiatan ini digelar menjelang purna tugas jabatan Himapro PAI dengan memberikan semangat dan pola mendidik di era digital kepada khususnya para mahasiswa PAI yang ada di STAI Persis.


Acara seminar ini dihadiri oleh kurang lebih 100 peserta yang tidak hanya merupakan mahasiswa dari STAI Persis saja. Akan tetapi ada juga dari berbagai kalangan dari luar kampus yang mengikuti kegiatan ini, baik itu dari pelajar, mahasiswa dan juga khalayak umum. Dimana 12 lembaga pun turut diundang untuk dapat menghadiri kegiatan ini.


Seminar Pendidikan ini menghadirkan dua pemateri yang mumpuni didalam bidangnya yakni Dr. Daris Tamin, M.Pd selaku salah satu dosen di kampus STAI Persis Garut serta Dr. Eng Pribadi Mumpuni Adhi, S.Si, M.Eng sebagai salah satu dosen di Politeknik Negri Jakarta disamping itu, pada acara Seminar Pendidikan ini pula diundang Kepala Dinas Pendidikan Kabupatén Garut yakni Dr. H. Suherman, S.H, M.Si sebagai Keynote Speaker dalam acara ini.


Pada acara pembukaan dan sambutan-sambutan, dimana sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Prodi PAI yakni Riyan Nuryadin, S.HI, M.Pd.I dengan prakatanya beliau menyampaikan "Bagaimana kita dapat mengelaborasikan suatu pendidikan yang nanti akan banyak berbasis digital, tanpa meninggalkan nilai-nilai dan moral yang bisa di sampaikan melalui pendidikan yang dilakukan secara langsung (tatap muka). Bagaimana pengajarnya yang akan datang? Bagaimana murid yang akan datang? Bagaimana mahasiswa yang akan datang? Didalam menghadapi pola pendidikan di era revolusi industri 5.0 ini, sehingga perlu inovasi yang lebih untuk dapat menghadapinya."


Selain dari Kepala Prodi PAI yang menyampaikan sambutan, dari pihak kampus pun mempersilahkan kepada Rektor STAI Persis Dr. Maman Sumpena, M.Si untuk dapat menyampaikan sambutannya, diantara pemaparan yang beliau sampaikan adalah berkaitan dengan penegasan mengenai pentingnya didalam memformulasikan nuansa pendidikan kedepannya dengan formulasi revolusi industri 5.0 dimana dalam pendidikannya menggunakan IOT (Internet Of Think) yang mana internet menjadi suatu kebutuhan dan keharusan di era 5.0 ini, oleh karenanya perlu adanya pola penerapan pendidikan karakter yang baru yang berbasis IOT di masa yang akan datang, sehingga dapat disatukan mengenai karakter dan juga pembelajaran berbasis internet ini.


Terakhir dalam acara pembukaan adalah dengan Keynote Speaker dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupatén Garut yakni Dr. Suherman. Dimana pada pemaparan nya adalah bahwasanya pendidikan ini harus diisi oleh orang-orang hebat. Dimana sebagai generasi penerus itu harus dapat membuat suatu hal yang inovatif dan juga kolaboratif menghadapi masa yang akan datang dengan IT sebagai sarana yang wajib. Beliau menyatakan juga bahwasannya hakikat pembelajaran tidak bisa diputuskan oleh IT dan digantikan oleh teknologi apapun, yakni transfer akhlak dengan berinteraksi langsung antara guru dan muridnya. Hal ini tidak bisa digantikan oleh teknologi apapun.


Setelah pemaparan Keynote Speaker dari Dr. Suherman pada acara tersebut di selingi dengan penampilan dari peserta lomba pidato yang menjuarai 1 dan 2  dengan tampil di depan peserta dan menghibur peserta yang ada dalam seminar ini. 


Adapun dalam pemaparan materi-materi, dimana pemateri pertama diisi oleh Dr. Daris Tamin dengan dimoderatori oleh Rizki memberikan antusiasme yang lebih kepada para peserta, bahwasannya didalam pemaparan materi-materi nya Dr Daris menyampaikan perihal pendidikan yang mesti di hadapi di era 5.0 ini, dimana dalam hal ini manusia sudah sangat kecanduan akan teknologi dan juga digital. Sehingga hal ini pun menjadi tantangan sendiri yang mestu dihadapi di era ini.


"Salah satu dampak negatif dari pembelajaran berbasis internet ini adalah salah satunya adalah kecanduan gadget, pornografi, Assassination (pembunuhan karakter) serta akan sangat mudah bagi seseorang untuk dapat membunuh karakter seseorang ketika hal itu dilakukan berulang-ulang dalam dunia digital ini. Di era digital berbasis internet pun lebih mudah mengalami penyakit mental (mental illness) ketika terlalu sering berhadapan di dunia digital. Bahkan bisa jadi lupa dengan dunia nyata nya."


Sedangkan pada pemateri kedua yang disampaikan oleh Dr. Eng mengenai pendidikan berbasis internet ini adalah mengungkapkan sejarah adanya revolusi industri dari revolusi industri 1.0 sampai 5.0 dimana segala hal sudah terintegrasi dengan internet. Dari internet itu pun beliau mengungkapkan mengenai big data, bahwasannya big data tersebut terintegrasi dengan hal apapun. Beliau pun mengungkapkan bahwa di éra 5.0 ini manusia itu sendirilah yang menjadi produk nya, dikarenakan perusahaan mempunyai big data guna untuk menjual data itu dengan yang lainnya dan sebagai orang yang hidup di era 5.0 ini orang setuju datanya dijual ke orang lain.


"Di era digital ini, meskipun kita hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang, kuliah pulang), akan tetapi kita harus bisa meningkatkan skill ketika setelah pulang kuliah. Baik itu buat vidio, menulis, membuat copy writing dan juga yang lainnya. Itu merupakan skill yang bisa dipelajari di era digital ini, serta itu dapat mudah di pelajari. Bahkan di era ini pun kita dituntut untuk kreatif dan inovatif didalam menjalani dan melakukan sesuatu di era digital ini."


-Rimufa, Jurnalis UKM Aksara

Posting Komentar

Halo sobat Aksara!
Jika mari berkomentar dengan memberikan gagasan atau pendapat yang terbaik, kita jauhi komentar yang mengandung hal yang tidak diinginkan yaa!

Lebih baru Lebih lama