Ayat Tanpa Huruf di Langit
Ayat Tanpa Huruf di Langit
Oleh : Amelia Hasna Irtafani | @vrtfani_
Setiap kali senja tiba,
aku teringat bahwa langit adalah kanvas
yang hanya bisa dilukis oleh-Nya.
Warna jingga yang berlapis-lapis,
awan yang bergerak pelan,
semuanya tersusun tanpa pernah salah.
Ada keindahan yang tidak bisa dijelaskan,
Kecuali dengan syukur.
Bahwa di balik setiap cahaya yang meredup,
ada kuasa yang tak pernah redup.
Bahwa di balik setiap pergantian hari,
ada kasih yang tak pernah pergi.
Aku duduk memandangnya,
merasa kecilnya diriku di hadapan semesta yang begitu luas.
Namun justru di situlah aku menemukan dekat,
bahwa Tuhan tidak jauh, Ia hadir di warna langit,
di hembusan angin,
di detak hati yang masih diberi hidup.
Senja selalu berakhir dengan gelap,
namun hatiku percaya bahwa :
cahaya itu tidak pernah padam,
hanya disimpan, untuk kembali besok
sebagai tanda cinta-Nya yang baru.
Bionarasi :
Amelia Hasna, penulis asal Garut. Baginya, menulis adalah cara merawat luka dan merayakan syukur. Ia percaya bahwa semesta adalah bahasa cinta Sang Pencipta : senja, hujan, dan sunyi menjadi jendela untuk melihat-Nya lebih dekat, sekaligus mengingatkan pada keindahan yang singkat namun abadi.
Komentar
Posting Komentar
Halo sobat Aksara!
Jika mari berkomentar dengan memberikan gagasan atau pendapat yang terbaik, kita jauhi komentar yang mengandung hal yang tidak diinginkan yaa!