Wanita di Persimpangan Jalan

Lembayung senja menyapa
Lukisan cinta sang Maha Kuasa
Mulut yang yang seirama dengan mata
Terbuka menganga melihat keindahan nya



Senja pergi begitu saja
Meninggal kan alam yang sudah tua
Rembulan dengan sinarnya
Menggantikan peran dari sang senja

Langit biru yang mulai menghitam
Awan putih yang mulai bersemayam
Menjadi rotasi yang berketerusan dari sang alam
Seperti ibarat mata alam yang ingin memejam

Pejaman alam tak pernah menyiksa
Menyisakan lukisan yang keindahan
Ada bintang disertai rembulan
Membuat mereka menjadi sorotan

Sorotan mata seorang wanita
Yang meninggal kan sanat keluarga
Demi mewujudkan sebuah cita
Cita yang lahir dari Cinta seorang bunda

Bibirnya tersenyum
Hatinya gembira
Matanya tak terpejam
Seakan-akan dipenuhi sesak kerinduan ....

@El-zafarani

Posting Komentar

Halo sobat Aksara!
Jika mari berkomentar dengan memberikan gagasan atau pendapat yang terbaik, kita jauhi komentar yang mengandung hal yang tidak diinginkan yaa!

Lebih baru Lebih lama