Oleh: Iman N
06/05/19 M
Penghujung malam mulai sirna
Pekat perlahan hilang terganti pancaran sinar sang surya
hening, sejuk, penuh kasih dan cinta
Alangkah indah bagi hamba yang bermunajat pada-Nya
Tapi,,
Ku dengar riuh gemuruh di sebrang sana
Suara anak menjerit, tangannya meronta-ronta
Matanya penuh ketakutan dan air mata
Merayap tegang di atas puing reruntuhan
Bummm,,,!!!
Ledakan dasyat menghunjam seluruh kota
Meluluh lantahkan semua cita dan asa
hancur, tak ada yang tersisa
Selain puing-puing dan kenangan yang kini bagai fatamorgana
Oh, Allah,.!!
Apa salah mereka?
Apa dosa mereka?
Begitu banyak luka yang merobek dada mereka
Begitu banyak darah yang mengalir di atas tanah air mereka
Begitu banyak nyawa yang teregang dari mereka
Sampai kapan ya Izzatiy?
Sampai kapan ini akan terjadi?
Hatiku geram melihat mayat tergeletak bersimbah darah
Oh Tuhan,,!
Beri mereka ampunanmu ya Raab, musnahkan siapa pun yang tega berbuat keji di tanah para Nabi
Lipat gandakan siksaan bagi mereka ya Raab
6 Mei, adalah tragedi subuh berdarah,
Di mana ketenangan berubah menjadi kecemasan,
Keheningan, berubah jadi keriuhan
Dan suka cita, berubah menjadi angkara murka.
Tags
Puisi