Penulis Best Seller Indonesia hadir di Garut



Minggu, 09 Januari 2020

Gramedia Garut, kemarin siang menyelenggarakan acara lanjutan penyerta opening toko bukunya di Garut dengan tajuk "Bincang Literasi" menghadirkan beberapa narasumber. Diantaranya adalah sang penulis dengan beberapa karyanya yang best seller, Darwis atau yang lebih dikenal dengan Bang Tere Liye. Kaos oblong dan sandal jepit menjadi ciri khas dan kesederhanaannya ketika berjumpa dengan beliau.

Talkshow kali ini, ia membagi perjalanannya ketika menulis buku sejak tahun 2005 sampai saat ini. Karya-karya terkenalnya adalah Hafalan Sholat Delisa, Moga bunda disayang Allah dan Rembulan tenggelam di wajahmu yang dijadikan film. Ia bercerita, banyak sekali awalnya buku-buku yang ia tulis itu tidak laku. "Sebagai penulis hanya ada dua pilihan nak, kamu pengen terkenal kamu nya atau terkenal tulisannya?" Ujarnya. 

Penulis asal Lampung ini, salah satu penulis yang jarang sekali mengadakan talkshow menulis, atau acara menulis apapun. Karena, ia tidak berharap dirinya terkenal tetapi tulisannya yang terkenal. 

Selain itu, ia juga membagi tipsnya tentang proses kreatif menulis. Ia menuturkan tiga hal tentang proses untuk menulis kreatif, pertama, tetaplah menulis walaupun buku mu tidak pernah laku. Kedua, cobalah menulis berbagai genre. Ketiga, tulislah dengan pendekatan yang khas. Kedepannya, ia ingin menulis buku dengan genre horor atau olahraga. Karena, di setiap buku yang diterbitkan tiap tahunnya. Tere Liye tidak pernah merilis buku tersebut. Pembawaanya yang humoris, membuat riuh acara dan begitu hidup. 

Salah satu peserta bertanya mengenai tanggapan Bang Tere ini,  budaya membaca atau literasi di Indonesia ini sangat rendah. Ia menanggapi
"Jadi literasi itu tidak ada kaitannya dengan bisa baca atau tidak. Karena kalau kita berbicara tentang bisa baca atau tidak, 98% penduduk Indonesia bisa baca"
Ia menambahkan, level literasi di Indonesia ini sangat rendah. Bukan hanya soal membaca, tapi menjadikan sesuatu dari apa yang seseorang baca itu sangatlah sedikit orang yang seperti itu. 
Yang ia tekankan, pada bincang-bincang kali ini, yaitu
"Setinggi apapun level menulismu, kamu jangan pernah berhenti untuk belajar".

Pada awal acara, peserta Bincang Literasi ini dapat dihitung jari. Semakin sore, acara makin ramai, dan pengunjung pun berdatangan memenuhi ruang acara yang diselenggarakan di depan toko buku Gramedia ini. 

Disamping itu, Gramedia pun mengadakan diskon setiap buku Tere Liye sebesar 10 persen. Kemudian, di akhir diadakan Book Signing bagi peserta yang membawa buku karyanya. 

Acara ini, dilanjutkan dengan talkshow mengenai Literasi di Garut, bersama bapak wakil bupati Garut, Dr. Helmi Budiman, dan narasumber lainnya.

_"Risa, Jurnalis Persma Unstraj"_

Posting Komentar

Halo sobat Aksara!
Jika mari berkomentar dengan memberikan gagasan atau pendapat yang terbaik, kita jauhi komentar yang mengandung hal yang tidak diinginkan yaa!

Lebih baru Lebih lama