TEPAT WAKTU ADALAH KUNCI

id.pinterst.com

Islam sebagai agama yang paripurna dan mencakup segala aspek kehidupan, tentu saja tidak luput terhadap satu hal pun melainkan Islam telah mengaturnya sedemikian rupa.

Di dalam hal ini adalah waktu, bagaimana Islam sebagai suatu agama menjadikan waktu sebagai hal yang sangat penting. Di mulai dengan shalat ada waktunya, dhuha ada waktunya, shaum ada waktunya, haji ada waktunya serta ibadah-ibadah fundamental yang lainnya pun ada waktunya.

Lantas mengapa Islam menggunakan waktu sebagai atensi utama dalam melaksanakan ibadah? Landasannya adalah jelas, karena apabila tidak menggunakan sarana waktu, kita sebagai manusia akan kesulitan di dalam melaksanakan sesuatu. sebagaimana halnya kita akan kesulitan memprediksi antara siang dan malam ketika mata kita buta tak bisa melihat. Begitu pula dengan waktu, kita akan kesulitan melakukan sesuatu apabila tidak ada waktu.

Seberapa pentingkah waktu? Apakah sangat berpengaruh terhadap kehidupan? Di dalam Islam waktu itu sangatlah penting, bahkan sangat berpengaruh di dalam kehidupan. Saking pentingnya waktu, Allah mencantumkan waktu ini ke dalam salah satu nama surat yang ada pada Alquran yakni "Al-'Ashr" yang artinya adalah "waktu".

Di dalam surat Al-'Ashr itu terdapat suatu peringatan yang cukup dalam bagi orang-orang yang menyiapkan waktu. Hal itu terungkap dalam kalimat "Inna al-Insâna lafii khusrin" pada ayat dua yang mengandung arti "Bahwasannya manusia itu berada dalam kerugian". Kenapa manusia bisa rugi hanya karna waktu? Karna waktu yang kita dapat sekarang, tak akan pernah bisa kembali lagi. Dan kemungkinan terburuk nya adalah ketika kita tidak bisa mendapatkan waktu yang akan datang, karna mungkin waktu kita telah berhenti untuk melakukan kesempatan yang ada di dunia.

Betapa kita lihat, sebagian dari Ummat Islam yang menyandang predikat sebagai Muslim, akan tetapi lalai dalam mengatur waktu yang ada. Contoh kecil yang kita sering lihat adalah, bagaimana kita sebagai muslim malu mendengar dan menganggap lumrah dengan kondisi dan situasi yang di disebut dengan "Jam Karét". Maknanya adalah kita menganggap lumrah terhadap suatu penyiaan terhadap waktu. Menganggap wajar apabila terlambat terhadap waktu yang telah di agendakan. Ini merupakan suatu catatan merah yang ada di antara ummat Islam dengan menyia2kan waktu, padahal yang mempunyai tagline "Kerugian bagi orang yang menyiapkan waktu" adalah Islam itu sendiri.

Kita ambil contoh, bagaimana lumrah kita lihat suatu organisasi, baik itu Ormawa, Ormas dan yang lainnya ketika ingin mengadakan rapat ataupun acara, dimana tercantum dengan jelas dalam undangan tersebut bahwa acara di mulai jam 8, akan tetapi acara tersebut ternyata di mulai jam 10 atau bahkan jam 11. Ini merupakan suatu hal yang sangat memalukan yang ada dalam diri seorang Muslim, kenapa begitu tidak menghargainya terhadap waktu yang ada. Padahal kita bisa melakukan banyak hal ketika bisa mengoptimalkan waktu dua jam itu untuk hal-hal yang lain, tapi ini habis hanya untuk menunggu saja, tentu sangat membuang waktu dan sangat memalukan untuk seorang muslim.

Kita ambil suatu analogi sederhana, dimana si Fulan ingin melaksanakan shalat dhuhur, akan tetapi di kerjakan nya di waktu ashar, apakah shalatnya akan di terima? Tentu tidak, karna sudah melewati waktu yang ada. Kecuali ada udzur syar'i yang membolehkan menggabungkan antara dua shalat itu. Akan tetapi ini di lakukan karna dia lalai, tentu saja shalat nya tidak akan di terima karna tidak sesuai dengan waktunya.

Bayangkan, apabila waktu yang kita buang untuk menunggu terhadap sesuatu itu kita lakukan untuk yang lain, tentu akan lebih bermanfaat dan lebih berfaidah daripada hanya sekedar menunggu tanpa ada kepastian yang nyata.

Tepat waktu dan menghargai waktu adalah kunci keberhasilan dunia dan akhirat. Shalat tepat pada waktunya akan mendapatkan pahala yang besar, ibadah jadi pada waktunya akan mendapatkan pahala yang besar, ibadah shaum apabila di lakukan pada waktunya maka akan mendapatkan pahala yang besar pula. Lantas, kenapa kita ingin menyia-nyiakan waktu tersebut padahal ada pahala yang besar di dalamnya.

Contoh lain adalah, ketika kita pesan tiket kereta dan sudah di tentukan waktunya, sedangkan kita terlambat saja satu menit datang ke stasiun kereta tersebut, apa yang akan terjadi? Kita akan di tinggalkan oleh kereta karna kita terlambat dan tak menghargai waktu.

Begitupun dengan kegiatan kita sehari-hari, kenapa kita sering sekali menyia-nyiakan waktu padahal kita tau waktu itu sangatlah berharga dan tak akan pernah kembali lagi. Mestinya kita sebagai muslim yang sejati, menghilangkan suatu tradisi buruk yang mengakar dari tatanan tertinggi hingga tatanan terendah adalah mengenai "Jam Karét". Karna dengan adanya jam karet, sama saja kita tak menghargai waktu yang ada.

Menjadi muslim itu berat, harus siap dari segala aspek termasuk pandai dalam memanage waktu. Akan tetapi wakaupun sulit, bukan berarti kita tidak bisa melakukannya. Malu rasanya jika seorang muslim di cap oleh orang lain sebagai "Orang yang selalu terlambat, tidak menghargai waktu dan lain2". Malu lah kita menjadi pengikut nabi Muhammad akan tetapi tidak meniru perbuatan yang di lakukan Nabi Muhammad.

So, kita perbaiki kebiasaan buruk kita mengenai waktu ini, tidak ada kata terlambat untuk memulai, sebelum akhirnya kita menyesal lebih baik kita perbaiki sekarang. Mulailah dari diri sendiri, tebarkan kepada yang lain dan jadikan budaya menghargai waktu itu mengakar hingga ke akar nya. Seorang muslim bisa menjadi hebat, seorang muslim bisa menjadi luarbiasa apabila bisa menghargai dan mengoptimalkan waktu yang ada. Karena tepat waktu dan menghargai waktu adalah kunci keberhasilan dunia dan akhirat .


Rimufa

Anggota Ukm Aksara

Posting Komentar

Halo sobat Aksara!
Jika mari berkomentar dengan memberikan gagasan atau pendapat yang terbaik, kita jauhi komentar yang mengandung hal yang tidak diinginkan yaa!

Lebih baru Lebih lama