MENGGAPAI SAMARA

 

Source: https://pin.it/5rnrwCO

    Bagi setiap insan beriman, yang menginginkan kehidupan rumah tangga berhias sakinah; ketentraman, mawaddah; rasa cinta yang diselimuti oleh materi, dan rahmah; perhatian yang mengalir dari kebeningan hati yang paling dalam.

     Atau yang sering kita singkat samara.

    Pintu samara nyatanya dibuka oleh Allah di Qur'an surat ke 30 di ayat ke 21 dengan satu kunci utama. Allah berfirman:

 وَمِنۡ ءَایَـٰتِهِۦۤ أَنۡ خَلَقَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَ ٰ⁠جࣰا لِّتَسۡكُنُوۤا۟ إِلَیۡهَا وَجَعَلَ بَیۡنَكُم مَّوَدَّةࣰ وَرَحۡمَةًۚ إِنَّ فِی ذَ ٰ⁠لِكَ لَـَٔایَـٰتࣲ لِّقَوۡمࣲ یَتَفَكَّرُونَ     

[Surat Ar-Rum: 21]    

    Dan diantara sekian tanda, yang mengharuskan seorang hamba menjadi lebih dekat dengan Allah. Tanda itu di bahasa Arab setidaknya ada dua nama.

    Satu, علامة 'alamat; tanda yang mendekatkan seseorang pada tujuan.

    Fulan bertanya, dimana alamat fulanah?

    Semakin mengenal alamatnya, semakin cepat sampai tujuan.

    Sedangkan tanda yang hanya mendekatkan seorang hamba kepada Rabb, sang pencipta dalam bahasa Arab bahkan di Al-Qur'an dan Hadits tidak ada nama lain selain آيات  āyat. Karena itu jika disebutkan ayat maka memberi kesan kepada kita untuk mengambil petunjuk dari tanda itu agar kita semakin dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

    Al-Qur'an isinya disebut dengan āyat.

    Al-Fatihah 7 ayat, Al-Baqarah 286 ayat dan seterusnya. Mengapa disebut dengan ayat?

    Karena setiap kali kita berinteraksi dengan Al-Qur'an bertambah kedekatan kita dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

{ إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ }    

[Surat Al-Anfal: 2]    

"Sungguh insan beriman yang sejati itu ada tandanya, jika dibacakan nama Allah bergetar jiwanya, jika diingatkan dibacakan ayat-ayat Allah bertambah keimanannya dan lantas menjadi dekat hubungannya dengan Allah".

    Saudaraku, ada rumus di Tafsir, jika di dalam Al-Qur'an informasinya dibuka dengan kalimat āyat, maka berita yang disampaikan harus mampu menjadikan hamba semakin dekat dengan Allah. 

    Dan informasi pernikahan, informasi samara dibuka oleh Allah dalam bentuk ayat. Seakan Allah menegaskan bahwa jika engkau menginginkan samara dalam rumah tanggamu, mawaddah dalam cintamu, rahmah dalam perhatianmu, maka mendekatlah kepada-Ku.

    Karena itu para ulama mengatakan, esensi hidup berumah tangga itu pada akhirnya ditujukan untuk membangun kedekatan kita kepada Allah. Karena itu apabila ada yang berumah tangga belasan tahun, atau puluhan tahun yang belum mampu mendekatkan diri kepada Allah, maka dipastikan belum ada yang tepat dalam kehidupan rumah tangganya.

    Karena itu, setelah menikah dekatilah Allah. Sungguh, banyak persoalan yang besar dituntaskan dengan hamparan sajadah bersujud di dalamnya. Tapi tidak sedikit persoalan yang kecil menjadi besar karena menampilkan ego dan kebesaran diri semata.

    Terakhir, jika sudah berumah tangga, kata Allah, "Dan engkau menginginkan samara maka bersikaplah seperti pasangan yang saling menyempurnakan dan menyadari ketidak sempurnaan."

 یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ لَا یَحِلُّ لَكُمۡ أَن تَرِثُوا۟ ٱلنِّسَاۤءَ كَرۡهࣰاۖ ..    

[Surat An-Nisa': 19]    

    یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا    

    "Hei pasangan pasutri yang merasa beriman".

    Jika ada ayat dalam Al-Qur'an yang dibuka dengan iman, maka informasi yang disampaikan mempertaruhkan keimanan kita dihadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Semakin anda mengikuti, menunjukkan tanda kuatnya iman, semakin menjauh dan  mengingkari, dipastikan ada persoalan dalam iman anda.

    لَا یَحِلُّ لَكُمۡ أَن تَرِثُوا۟ ٱلنِّسَاۤءَ كَرۡهࣰاۖ ..

    Jika kalian sudah berumah tangga, jangan wariskan sifat-sifat yang  kurang baik pada pasangan. Sungguh! Sepanjang bernama manusia, pasti tidak akan sempurna, karena itulah Aku persatuan engkau dan dia untuk saling menyempurnakan. 

    Jika nanti dalam rumah tangga terdapat kekurangan dalam pasangan, maka kata Allah jangan cepat marah, boleh jadi dibalik kekurangan itu ada hikmah besar untuk menyempurnakan kualitas rumah tanggamu.


    Sekian, salam hangat.


Penulis   : Shindy At-Tasiky
Editor     : Nur Aida Hasanah 


Posting Komentar

Halo sobat Aksara!
Jika mari berkomentar dengan memberikan gagasan atau pendapat yang terbaik, kita jauhi komentar yang mengandung hal yang tidak diinginkan yaa!

Lebih baru Lebih lama