 |
| Suasana Situ Bagendit dari Atas (Foto: Pilar.ID) |
Garut, Aksara--Objek wisata andalan Kota Garut yaitu Situ Bagendit sudah direnovasi dengan biaya 87,73 miliar. Menurut Wabup Helmi Budiman, biaya itu berasal dari APBN Kementrian PUPR.
Tampak dengan tampilan wajah yang baru, objek wisata ini akan segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir Agustus nanti. Banyak wisatawan lokal maupun luar daerah yang terpesona dengan suasana Situ Bagendit sekarang yang berlokasi di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut ini.
Baca juga: Iri dan Terlilit Utang Pinjol: Mahasiswa UI Tega Bunuh Juniornya
Namun yang menjadi catatan adalah masih banyaknya tanaman alami yang tumbuh liar memenuhi objek wisata ini. Paling banyak adalah eceng gondok dan teratai yang menutupi hampir 50% dari Situ Bagendit.
Oleh karena itu Wabup Helmi Budiman mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut membersihkan Situ Bagendit. "Kan 50 hektar ini yang tertutup, nah dari 100 hektar lebih. Jadi 100 hektar Situ Bagendit ini setengahnya tertutup oleh eceng gondok dan teratai," ujarnya ketika melakukan pemantuan pengerukan Situ Bagendit, Jumat (26/5/2023)
Lebih lanjut Helmi menyampaikan bahwa untuk membersihkan 50 hektar Situ Bagendit butuh waktu sekitar tiga bulan lamanya. Sehingga menghimbau kepada para pecinta alam dan masyarakat setempat untuk ikut serta membersihkannya.
"Saya lihat tadi dari TNI-Polri sudah turun, kemudian dari Tagana, dari PMI, Pramuka, walaupun mungkin dari nelayan, masyarakat setempat di sini sudah para turun," ucapnya.
Pihak Pemda sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk meminjamkan alat berat seperti amfibi untuk membersihkan Situ Bagendit.
"(Peresmiannya) Bulan Agustus, akhir Agustus. Kemarin kita sudah bertemu dengan Pak Gubernur, silahkan katanya karena kan targetnya sebelum Pak Gubernur selesai, "ujar Helmi.
Saat ini pengelolaan Situ Bagendit dilakukan dengan kerja sama antara Pemda dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung.
BBWS Cimanuk-Cisanggarung mengelola air Situ Bagendit dan Pemda sendiri mengelola objek wisatanya.
Jurnalis :Zulfi MR