Makna dari Desain Baru Toga dan Baju Wisuda IAI Persis Garut

(Sumber: Tim Jurnalis. Pembacaan nama Wisudawan dan Wisudawati) 

Garut, Aksara – Institut Agama Islam (IAI) Persis Garut menghadirkan perubahan desain toga dan baju wisuda pada pelaksanaan wisuda tahun ini. Perubahan tersebut bukan sekadar penyegaran tampilan, melainkan memiliki filosofi mendalam yang berhubungan dengan status kampus yang kini resmi bertransformasi dari STAI Persis menjadi Institut Agama Islam Persis Garut.

Heri Mohammad Tohari S.fil;M.Pd. sebagai pihak kampus menyampaikan, perubahan status kelembagaan membawa konsekuensi logis pada atribut akademik, termasuk desain toga. Filosofi ini sekaligus mencerminkan visi baru IAI Persis Garut dalam membangun identitas sebagai institut yang berorientasi global, namun tetap berpijak pada kearifan lokal.

“Dalam mars terbaru IAI Persis Garut yang diturunkan dari visi misi, jelas sekali disebutkan semangat nyantika, nyantri, nyakola, nyunda. Empat hal ini menjadi landasan utama desain toga tahun ini,” ujar salah satu perwakilan kampus.

Ia menjelaskan, nyantika berarti membentuk mahasiswa beretika dan santun; nyantri menekankan penguatan ilmu agama; nyakola menumbuhkan kecerdasan akademik; dan nyunda mengakar pada identitas budaya Sunda. Unsur-unsur tersebut secara simbolik dituangkan dalam desain toga, terutama pada bagian topi yang kini menyerupai iket Sunda bernama julang ngapak.

(Sumber: Media Kampus) 

Proses perumusan desain baru dilakukan melalui diskusi bersama ahli desain busana toga. Kampus sengaja melibatkan pakar agar pesan filosofis dan visi misi dapat terintegrasi secara eksplisit maupun implisit dalam setiap detail pakaian wisuda.

Selain filosofi kelembagaan, pertimbangan budaya lokal Garut juga menjadi bagian penting dalam desain tersebut. Nilai-nilai Sunda yang lekat dengan masyarakat setempat diadopsi sebagai wujud komitmen IAI Persis Garut untuk tetap merespons lokalitas di tengah arus globalisasi.

Lebih jauh, pihak kampus menyampaikan harapan besar terhadap lulusan yang diwisuda dengan atribut baru ini.

“Kami berharap para lulusan tidak hanya memiliki kecakapan global, tetapi juga mampu bertindak lokal. Artinya, mereka siap menghadapi tantangan modernitas dan digitalisasi, namun tetap mengamalkan nilai-nilai budaya positif yang sejalan dengan syariah Islam,” tambahnya.

Dengan perubahan toga dan baju wisuda ini, IAI Persis Garut ingin menegaskan jati dirinya sebagai kampus Islam yang modern, berwawasan global, namun tetap mengakar pada etika, ilmu, agama, dan budaya lokal.


Jurnalis: Hesti, Syifa, Fuzi, Sulastri, Citra

Editor: Hesti, fuzi 

Posting Komentar

Halo sobat Aksara!
Jika mari berkomentar dengan memberikan gagasan atau pendapat yang terbaik, kita jauhi komentar yang mengandung hal yang tidak diinginkan yaa!

Lebih baru Lebih lama