Semua tentangmu bagaikan bisikan alam yang harus ku perhatikan dengan seksama dan penuh perhatian
Omonganmu seperti kicawan burung yang tak pernah bosan ku dengarkan
Kehadiranmu bagaikan fenomena alam yang tak bisa ku untuk tidak perdulikan
Perhatianmu untukku, bagaikan sinar mentari pagi yang menghangatkan
Marahmu bagiku, bagaikan marahnya alam pertanda aku harus lebih memperdulikan
Tidak ada yang bisa lagi aku gambarkan mengenaimu
Aku tidak tahu akantetapi mulut ini seakan kering untuk mengucapakan semua hal tentangmu
Mungkin semua ini memang hanya omong kosong mulutku saja, akantetapi satu hal yang harus kamu tahu
bahwa semua inilah yang kurasakan selama ini tentangmu
Sebuah puisi karya : Pangestu (nama Pena)